BAB II
PINDAH
TANAM (TRANSPLANTING) PADI DENGAN
BERBAGAI JUMLAH
BIBIT
A.
Waktu
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Selasa
Tanggal :
7 Maret 2017
Waktu :
pukul 10.00 WIB s.dselesai
Tempat : Kebun Percobaan
Wedomartani, Ngemplak, Sleman,Yogyakarta.
B. Tujuan
Mengukur tingkat keberhasilan transplanting dan pertumbuhan bibit.
C. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan
hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Padi
merupakan tanaman yang paling penting karena merupakan bahan makanan pokok bagi
sebagian besar masyarakat di negara Indonesia. Seiring dengan terus
bertambahnya jumlah penduduk yang sangat pesat maka kebutuhan terhadap pangan
akan bertambah pula, namun produksi beras terus menurun akibat alih fungsi lahan
pertanian untuk tempat tinggal masyarakat. Pemindahan tanaman setelah
disemaikan dan jumlah penanaman tiap satu lubang itu sangat penting karena akan
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman padi yang akan ditanam agar dapat mendapat
keuntungan dari hasil panen yang maksimal. Perlu dilakukannya pindah tanam (transplanting) setelah semai karena
semakin besar atau tumbuh tamanan padi pasti kebutuhan terhadap nutrisi dan
penyinaran cahaya matahari sudah semakin banyak, maka perlu dipindah pada media
yang lebih besar. Hal tersebut dilakukan
agar tanaman padi tercukupi kebutuhannya sehingga petani mendapat hasil yang
maksimal.
2.
Tinjauan Pustaka
Transplanting adalah pindah tanam dari tempat
pesemaian/pembibitan ke lahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya sebagai media
tanam tanaman tersebut. Padi
sawah umumnya ditanam dengan cara pindah tanam melalui persemaian atau dengan
cara ditaburkan secara langsung (Pitojo, 1997).
Bibit padi sawah siap untuk pindah tanam apabila sudah
memiliki organ tanaman yang lengkap.Umur bibit merupakan komponen yang paling
penting dalam pertumbuhan dan produksi yang tinggi dan dapat mempengaruhi
jumlah anakan padi (Vergara, 1985).
Padi (Oryza
sativa L) dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam (Baraya,
2012):
Kingdom :
Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus :
Oryza
Spesies :
Oryza sativa L.
Pada tanaman
padi (Oryza sativa L.), tanam
pindah seharusnya dilakukan pada saat bibit masih berumur muda, dapat 10
hari setelah sebar (10 HSS), 15 HSS, atau 21 HSS agar pembentukan anakan
menjadi lebih optimal. Indikator bibit siap untuk ditanam adalah apabila daun
tanaman sudah mencapai empat helai. Pindah tanam yang terlalu lama (tanaman
berumur lebih dari 21 HSS) menyebabkan tanaman menjadi tumbuh secara
tidak optimal yang pada akhirnya dapat menurunkan hasil tanaman.
Dalam melakukan transplanting padi ada faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan tranplanting. Dalam faktor internal ada umur bibit sewaktu
pindah tanam, gen, zat unsur hara. Kemudian dalam faktor eksternal adalah lahan
yang digunakan apakah cocok dengan tanaman yang akan di lakukan pindah tanam (Meta,
2006).
Menanam dengan bibit muda ( sekitar 7-8 hss) sudah
siap diterjunkan
di sawah.Bibit muda memang akarnya terbatas tapi ditanam agar tak putus. Bibit muda masih punya cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut digunakan untuk hidup, di
hari-hari pertamanya hidup di sawah,
dengan akar
yang tak putus dan masih ada perbekalan makanan di bijinya, bibit tersebut akan memulai perjalan hidupnya.Setelah beradaptasi beberapa hari
disekitar permukaan sawah (tanam dangkal). Bijipun akan mengempes bahkan hilang karena persedian cadangan sudah habis. Saat itulah, akar-akarnya sudah mulai kuat. Jumlah bibit
tiap lubang juga dapat mempengaruhi keberhasilan panen padi, karena daya
adaptasi tiap individu tanaman tidak sama. Tiap satu lubang dianjurkan untuk
menanam bibit lebih dari satu bibit agar meminimalisir bibit yang tidak mampu
mempertahankan kehidupannya jika dipindah pada lahan sawah (Nihsan, 2012).
D.
Alat
dan Bahan
1. Alat
|
a. Cangkul
|
b. Cetok
c. Polybag
|
d. Ember
|
e. Gembor
2.
Bahan
|
a. Bibit
padi siap tanam
|
b. Tanah
subur
|
c. Pupuk
kandang sapi
|
d. Pupuk Urea,SP36,KCL
|
e. Fungisida
f. Pestisida
|
E.
Metode
Kerja
1. Menyiapkan
tanah subur, mencampur tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 dan
pupuk NPK serta furadan.
2. Menempatkannya
pada tempat penanaman bibit (ember) dan membasahi dengan air sampai jenuh.
3. Menanam
bibit yang telah dicabut pada tanah yang telah disiapkan.
4. Memberi
label atau tanda nama kelompok pada ember tersebut.
5. Melakukan
pemeliharaan tanaman :
a. Penyiangan,
melakukan secara manual (siang tangan).
b. Penyulaman
tanaman ketika tanaman padi mati atau tidak mampu beradaptasi dengan media
baru.
c. Pengairan,
3-5 setelah tanam, mengganti air genangan dengan air yang baru.
F.
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Transplanting 1 bibit per polybag
sampel
|
Parameter
|
M-1
|
M-2
|
M-3
|
M-4
|
Rata-rata
|
1
|
Tinggi tanaman (cm)
|
30
|
65
|
72
|
77
|
61
|
Jumlah anakan
|
3
|
13
|
27
|
28
|
18
|
|
2
|
Tinggi tanaman (cm)
|
28
|
58
|
70
|
74
|
57,5
|
Jumlah anakan
|
2
|
11
|
17
|
18
|
12
|
Tabel
2.2 Hasil Pengamatan Transplanting 2 bibit per polybag
sampel
|
Parameter
|
M-1
|
M-2
|
M-3
|
M-4
|
Rata-rata
|
1
|
Tinggi tanaman (cm)
|
19
|
54,5
|
70,5
|
81
|
56,25
|
Jumlah anakan
|
4
|
16
|
23
|
24
|
17
|
|
2
|
Tinggi tanaman (cm)
|
23
|
55,5
|
66
|
71
|
53,87
|
Jumlah anakan
|
5
|
17
|
27
|
32
|
20
|
Dari hasil pengamatan transplanting tanaman padi dari
persemaian basah dengan jumlah bibit tanaman yang berbeda yaitu satu bibit padi
dan dua bibit padi yang diambil dari bedengan untuk tiap ember. Hasil pengamatan
tersebut didapat dari dua parameter, yaitu Tinggi tanaman dan jumlah anakan.
Berdasarkan data, diketahui rata-rata kenaikan tinggi tanaman pada
jumlah bibit satu selama 4 minggu pengamatan pada sampel 1 sepanjang 61 cm dan
sempel 2 sepanjang 57,5 cm untuk jumlah anakan sampel 1 sebanyak 18 dan sampel
2 sebanyak 12 dan rata-rata kenaikan tinggi tanaman pada jumlah bibit satu
selama 4 minggu pengamatan pada sampel 1 sepanjang 56,25 cm dan sempel 2
sepanjang 53,85 cm untuk jumlah anakan sampel 1 sebanyak 17 dan sampel 2
sebanyak 20. Dari
data diatas dapat diketahui bahwa tranplanting 1 bibit per polybag dengan tranplanting 2 bibit per polybag
hasilnya sangat berbeda. Dalam pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan
lebih baik tranplanting 1 bibit per poybag daripada tranplanting 2 bibit per polybag.
Hal
ini sudah sesuai dengan teori yaitu bahwa transplanting 1 bibit per
polybag lebih baik daripada transplanting 2 bibit per polybag. Karena pada tranplanting 1 bibit per polybag dengan 1 tanaman tidak terjadi perebutan unsur hara antara indukan satu dengan indukan
yang lain sehingga penyerapan unsur hara serta nutrisi dalam tanaman dapat
terpenuhi dengan baik. Sedangkan pada tanaman yang ditanam dengan 2 tanaman akan
terjadi perebutan unsur hara yang dapat menyebabkan tanaman tumbuh dengan
kurang maksimal karena kekurangan unsur hara dan nutrisi yang diterima oleh
tanaman. Namun, transplanting
dengan 2 tanaman dapat memberikan keuntungan yaitu apalabila salah satu
indukan atau bibit ada yang mati masih dapat digantikan dengan bibit atau
indukan yang satunya.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pertumbuhan transplanting dan
pertumbuhan bibit yang terbaik terdapat pada transplanting dengan jumlah 1 bibit per polybag dengan jumlah 1 tanaman karena
tidak terjadinya perebutan unsur hara dan nutrisi sehingga tanaman dapat tumbuh
dengan maksimal.
Casino Tycoon - Find Casinos in Miami, FL from $37
BalasHapusLooking 광주광역 출장샵 for 경주 출장마사지 a casino 속초 출장마사지 near 논산 출장마사지 Miami? Find out which casino 전라남도 출장샵 to play at in Miami, FL with MapYRO®.