BAB IV
BUDIDAYA
TANAMAN UBIJALAR DENGAN STEK BATANG
A.
Waktu
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Selasa
Tanggal :
28 Februari 2017
Waktu :
pukul 10.00 WIB s.dselesai
Tempa :
Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,Yogyakarta.
B.
Tujuan
Mempelajari penggunaan
macam stek batang (pucuk dan pangkal) pada budidaya
tanaman ubijalar.
C.
Pendahuluan
1.
Latar belakang
Masyarakat
Indonesia terbiasa untuk mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat akan
tetapi, terdapat sumber karbohidrat yang lainnya yaitu ubi jalar. Terdapat tiga
jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia, yaitu ubi jalar
berwarna putih kecoklatan, merah dan ungu. Ketiga jenis ubi jalar tersebut
memiliki varietas unggul dengan produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi
jalar yang populer antara lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur,
prambanan, mendut, dan kalasan. Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah
tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal bagi tanaman ini adalah 21-270
C dengan dengan curah hujan 750-1500 mm per tahun. Budidaya ubi jalar
memerlukan penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari. Di Indonesia, budidaya
ubi jalar mencapai produktivitasnya yang paling optimal bila ditanam di dataran
rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini
masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian di atas 1000 meter, hanya saja
jangka waktu tanam hingga panen menjadi lebih panjang.
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif
buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek
ditandai terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi
tanaman baru. Regenerasi akar dan
pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor
ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi
akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.
2.
Tinjauan Pustaka
Ubi
jalar merupakan sejenis tanaman umbian yang menyimpan buahnya di dalam tanah.
Tamanan ini sangat lah menyerupai tanaman umbian lainnya seperti kentang,
singkong dan juga umbian lainnya, yang sangat lah memiliki kandungan gizi yang sangat
tinggi .
Klasifikasi
tanaman ubi jalar yaitu:
Kindom :
Plantae / Plants
Sub
kingdom :
Tracheabionta / Vasculer Plants
Super
division :
Spermathopyta / Seed Plants
Division :
Magnoliopsida / Flowering Plants
Classing : Magnoliopsida / Dicotyledons
Sub
classis : Asteridae
Ordo : Solanes
Familia :Convulvulaceae
/ Morning Glory Family
Genus : Ipomoea L . / Morning glory
Species :
Ipmoea batatas L . ( Lam )
Tanaman ubi jalar memiliki batang
berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku dan tumbuh dengan merambat.
Panjang batang tanaman ubi jalar 2-3 m. Sedangkan ukuran pada batang yaitu
tergantung varietes serta memiliki warna batang hijau tua dan ada juga yang
berwarna keunguan. Ubinya memiliki bentuk umbian yang bulat tidak rata dan
kadang juga berbentuk lonjong. Berat ubi yang ideal yaitu 200 – 300 gram per-ubi,
memiliki warna putih, kuning dan juga
warna keunguan, dan memiliki kulit yang sangat tipis.
Daun
berbentuk bulat dan juga lonjong dengan tepi yang rata dan memiliki
lekukan yang sangat dalam. Sedangkan memiliki
bagian ujung daun yang sangat tajam. Daun biasanya memiliki warna hijau
tua dan juga kekuningan. Bunga ubi jalar memiliki bentuk trompet tersusun dengan lima helai daun mahkota, lima helai
daun bunga dan satu helai putik. Mahkota bunga
berwarna putih, bunga ubi jalar mekar pada pagi jika terjadi penyerbukan
maka akan terjadi pembuha. Buah ubi jalar berbentuk bulat, berkulit keras dan
berbiji(kurniawan,2014).
Penyetekan dapat didefinisikan sebagai
suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan
tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut membentuk akar. Tujuan penyetekan adalah untuk mengoptimalkan
pembentukan sistem perakaran baru.
Sementara stek yang dilakukan pada
bagian bawah tanaman seperti stek akar bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem bagian atas tanaman.
Sementara stek daun bertujuan
untuk pembentukansistem perakaran dan batang tanaman.
Fungsi stek untuk mengoptimalkan pembentukan
sistem perakaran baru. Sementara stek yang dilakukan pada bagian bawah
tanaman seperti stek akar bertujuan untuk mengoptimalkan pemebentukan sistem bagian atas tanaman. Sementara
stek daun bertujuan
untuk pembentukan sistem perakaran dan batang tanaman. keuntungan pembiakan
melaui stek adalah murah, dapat dilakukan dengan cepat, sederhana dan tidak
memerlukan tenaga terlatih dibandingkan kultur jaringan. Selain itu pembiakan
vegetatif melalui stek dapat menghasilkan tanaman yang sempurna dengan akar,
daun dan batang dalam waktu relatif singkat serta bersifat serupa dengan
induknya (Abu Muadz,2012).
Tanaman
ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif
berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya
dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru. Stek adalah
suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar, batang,
daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar. Dengan
dasar itu maka muncul istilah stek akar, stek batang, stek daun, dan
sebagainya.
Teknik
perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang
atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a)
Bibit berasal dari
varietas atau klon unggul.
b)
Bahan tanaman berumur 2
bulan atau lebih.
c)
Pertumbuhan tanaman yang
akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.
d)
Ukuran panjang stek
batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya
tidak berakar.
e)
Mengalami masa
penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan
tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi
yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman
dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan
penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5
generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan
umbi untuk bahan perbanyakan (Juanda,dkk. 2000).
D.
Bahan dan Alat
1.
Bahan
a.
Bibit ganyong merah dan putih
b.
Pupuk
kandang sapi.
2.
Alat
a.
Cangkul.
b.
Cethok.
c.
label
E.
Cara Kerja
1.
Mempersiapkan
lahan dengan cara membuat guludan dengan tinggi 30 cm, lebar 40 cm, dan jarak
antar guludan adalah 60 cm kemudian mencampur guludan dengan pupuk kandang
dengan dosis satu goni untuk satu guludan.
2.
Menanam
yakni dengan cara menanam bibit (umbi) ganyong pada kedalaman sekitar 15 cm dan
arah mata tunas menghadap ke atas kemudian disiram.
3.
Melakukan
pemeliharaan tanaman yang meliputi pengairan, penyiangan gulma, dan pembumbunan
(empat masa setelah tanam).
F.
Hasil
pengamatan
Tabel4.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman UbiJalar
Sampel
|
Jumlah Daun
|
Panjang Cabang Terpanjang
|
Jumlah Cabang Primer
|
||||||
M-1
|
M-2
|
M-3
|
M-1
|
M-2
|
M-3
|
M-1
|
M-2
|
M-3
|
|
Ujung 1
Ujung 2
Ujung 3
|
66
|
84
|
112
|
138
|
125
|
137
|
1
|
1
|
1
|
79
|
118
|
135
|
103
|
114
|
126
|
3
|
3
|
3
|
|
65
|
98
|
124
|
82
|
112
|
119
|
2
|
2
|
2
|
|
Rata-rata
|
70
|
100
|
123,7
|
107,7
|
117
|
127,3
|
2
|
2
|
2
|
Pangkal 1
Pangkal 2
Pangkal 3
|
21
|
33
|
45
|
82
|
96
|
121
|
1
|
1
|
1
|
34
|
51
|
62
|
90
|
99
|
132
|
1
|
1
|
1
|
|
37
|
87
|
96
|
32
|
55
|
82
|
1
|
1
|
1
|
|
Rata-rata
|
30,7
|
57
|
67,7
|
68
|
83,3
|
111,7
|
1
|
1
|
1
|
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat
diketahui dari tiga parameter yaitu
jumlah daun, panjang cabang terpanjang dan jumlah cabang primer yang menunjukan
hasil kenaikan yang berbeda-beda setiap minggunya. Pada parameter jumlah daun sampel
ujung didapati rata-rata jumlah pada minggu awal sebanyak 70 daun dan pada
minggu akhir sebanyak 123 daun. Pada parameter panjang cabang terpanjang data
kenaikan tidak terlalu berbeda, diminggu awal sepanjang 107,7 cm dan pada
minggu akhir sepanjang 127,3 cm. dan pada parameter cabang primer data yang
didapati sangat berbeda dari data yang lain karena dari minggu awal hingga
minggu akhir data yang diperoleh sama yaitu hanya dua buah cabang primer. Pada parameter jumlah daun sampel pangkal didapati rata-rata
jumlah pada minggu awal sebanyak 30 daun dan pada minggu akhir sebanyak 67
daun. Pada parameter panjang cabang terpanjang diminggu awal sepanjang 68 cm
dan pada minggu akhir sepanjang 111,7 cm. dan pada parameter cabang primer data
yang didapati sangat berbeda dari data yang lain karena dari minggu awal hingga
minggu akhir data yang diperoleh sama yaitu hanya satu buah cabang primer. Hal
ini sesuai dengan teori, bibit ubi jalar bagian ujung lebih baik dibandingkan bagian
pangkalnya disebabkan stek ujung lebih cepat tumbuh, dikarenakan bagian ujung terdapat
banyak jaringan meristem atau jaringan yang aktif membelah. Pada stek pangkal
ada bagian yang tertimbun yang menyebabkan tumbuhnya lebih lambat. Hal yang
mempengaruhi pertumbuhan ubi jalar ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor
eksternal antara lain yaitu iklim, keadaan tanah, daerah potensial, penyiapan
lahan, penanaman dan pemeliharaan tanaman ubi jalar pada saat proses stek itu sendiri,
sedangkan faktor internal seperti faktor genetik ubi jalar juga akan mempengaruhi
pertumbuhan ubi jalar.
G.
Kesimpulan
Budidaya ubi jalar dapat dilakukan
secara vegetatif yaitu dengan menggunakan stek batang bagian ujung dan bagian
pangkal. Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa stek ujung lebih baik di
bandingkan stek pangkal untuk budidaya ubi jalar. dikarenakan bagian ujung
terdapat banyak jaringan meristem atau jaringan yang aktif membelah yang
menyebabkan cepat tumbuhnya tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar