BAB
III
BUDIDAYA
TUMPANG SARI JAGUNG & KACANG
TANAH
A.
Waktu
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Selasa
Tangga :
21 Februari 2017
Waktu : pukul
10.00 WIB s.dselesai
Tempat : Kebun Percobaan
Wedomartani,Ngemplak, Sleman,Yogyakarta.
B.
Tujuan
Mempelajari budidaya tanaman jagung dan
kacang tanah secara tumpangsari.
C.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Tanah
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
karena digunakan oleh manusia untuk bercocok tanam, berternak, berkebun, tempat
tinggal dan melakukan usaha lainnya. Namun peranan tanah sebagai media bercocok
tanah berangsur-angsur meluruh karena alih fungsi lahan menjadi tempat tinggal
karena jumlah penduduk yang semakin banyak. Dengan jumlah penduduk yang terus
meningkat, kebutuhan terhadap bahan pangan juga terus meningkat.
Teknologi
budidaya yang belum optimal dan penurunan luas lahan pertanian menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman pangan di Indonesia. Untuk tetap
mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia, petani menyikapinya dengan
tumpangsari. Tumpangsari yaitu penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam
satu lahan dan waktu yang sama. Tumpangsari merupakan salah satu bentuk program
intensifikasi pertanian alternatif yang tepat untuk melipatgandakan hasil
pertanian. Dengan ini, tidak hanya menghasilkan satu jenis tanaman saja sekali
panen. Tumpangsari selain pengoptimalan pemanfaatan lahan juga meminimalisir
kegagalan panen.
2. Tinjauan pustaka
Polikultur berasal
dari kata poly dan culture. Poly berarti banyak dan culture
berarti pengolahan. Jadi, pola tanam polikultur adalah penanaman lebih dari
satu jenis tanaman pada suatu lahan pertanian dalam waktu satu tahun. Penanaman
lebih dari satu jenis tanaman ini bisa dalam satu waktu atau juga bisa dalam
beberapa waktu tetapi dalam satu tahun. Dalam satu waktu contohnya adalah
penanaman jagung bersamaan dengan kacang tanah dalam satu lahan dalam satu
waktu tanam. Dalam beberapa waktu misalnya penanaman padi pada musim pertama
kemudian dilanjutkan penanaman jagung pada musim kedua.
Efisiensi
penggunaan lahan juga digunakan sebagai alasan untuk bertanam secara
polikultur. Pada komoditas tanaman yang jarak tanamnya renggang, masih ada
ruang-ruang kosong diantara baris pertanaman yang belum termanfaatkan.
Polikultur merupakan usaha untuk memanfaatkan tanah-tanah kosong tersebut (Adzani, 2014).
Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman
campuran (polyculture)
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.
Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir
bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai double-cropping.Penanaman
yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan
kedelai atau jagung dan kacang panjang) dikenal
sebagai tumpang gilir (relay
cropping).
Kelebihan dari tumpangsari yaitu mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), menambah kesuburan tanah,siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus
dan memperoleh hasil panen yang beragam. penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan
menghasilkan panen yang beragam.
Kekurangan dari penanaman
menggunakan sistem tumpangsari yaitu terjadi
persaingan unsur hara antar tanaman dan pertumbuhannya
saling menghambat, OPT banyak
sehingga sulit dalam pengendaliannya(Aprilia, 2014).
Tanaman jagung dalam
sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam (Aprilia, 2014).
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commilinidae
Ordo : Poales
Family : Paceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Morfologi
tanaman jagung yaitu akar jagung tergolong akar serabut dapat tumbuh pada
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif. Batang
jagung berbentuk tegak dan mudah
terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Daun
jagung berbentuknya memanjang. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung
berbentuk halter. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, dalam satu tanaman ,Tiap
kuntum bunga memiliki struktur khas bunga yang disebut floret. Pada jagung, dua
floret dibatasi oleh sepasang glumae, Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. sedangkan bunga betina tersusun
dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun,
meskipun memiliki sejumlah bunga betina, Pada umumnya satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif, Buah Jagung yang siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan
disebut sebagai varietas prolifik. Dan bunga jantan jagung memerlukan waktu 2-5
hari untuk penyerbukan lebih cepat
daripada bunga betinanya.
Tanaman kacang tanah
dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam (Wahyu, 2014):
Kingdom :
Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis Hypogeae L.
Tanaman kacang tanah memiliki 3 bagian utama, yaitu
daun, akar, dan batang. Sedangkan bagian organ reproduktif kacang tanah yaitu
bunga, buah, dan biji.
Akibat hubungan simbiosis mutualisme antara tanaman
kacang tanah dengan bakteri N. Rhizobium Sp. menyebabkan akar pada tanaman
kacang tanah memiliki nodul atau berbintil.
Bentuk perakaran tanaman kacang tanah adalah
akartunggang, dengan akar cabang tumbuh pada akar tunggang tersebut.Tanaman
kacang tanah memiliki batang yang kerdil dan berbuku-buku. Pada mulanya batang
tanaman kacang tanah tumbuh tunggal, namun selanjutnya akan tumbuh
cabang-cabang. Secara umum, tanaman kacang tanah tumbuh tinggi sekitar 30-50
cm, namun bisa lebih tinggi lagi sesuai dengan jenis dari kacang tanah
tersebut.
Daun yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah ini
berbentuk daun majemuk dengan bersirip genap, dan terdiri dari 4 anak dengan
bentuk bulat, oval, maupun agak lancip. Selain itu, bunga yang dimiliki oleh
tanaman kacang tanah berbentuk seperti kupu-kupu dengan warna agak kekuningan.
Tanaman kacang tanah yang berumur 4 hingga 6 minggu
setelah ditanam, memasuki tahap berbunga.Malam hari merupakan waktu bagi bunga
kacang tanah untuk berbunga, bunga kacang tanah mekar selama 24 jam, setelah
itu bunga akan kembali layu dan berguguran.Polong pada tanaman kacang tanah
berwarna putih kecoklatan dengan cangkang yang keras, setiap polong pada kacang
tanah memiliki 1 hingga 4 biji.
Pembentukan polong pada kacang tanah terjadi setelah
masa pembuahan, bakal buah tersebut tumbuh secara memanjang, hal ini disebut
sebagai ginopor. Ginopor merupakan tangkai polong pada kacang tanah yang
terbentuk di udara, sedangkan di dalam tanah terbentuk polong.Selain itu biji
yang dimiliki oleh kacang tanah berbentuk bulat atau lonjong, dengan terbungkus
oleh suatu lapisan tipis berwarna putih dan juga merah. Secara umum,
pembudidayaan kacang tanah dibagi menjadi dua tipe sesuai dengan bentuk atau
letak cabang lateral dari tanaman kacang tanah tersebut, yaitu tipe menjalar
dan tipe tegak lurus (Zahara, 2012).
D.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
|
a. Mal jarak
|
b. Cangkul
|
c. Tugal
|
d. Label
2.
Bahan
|
a. Benih
jagung
|
b. Benih kacang tanah
|
c. Pupuk
NPK
|
d. Pupuk
kandang sapi
|
e. Furadan
|
E.
Metode
Kerja
1. Mengolah
tanah dengan cara mencangkul sedalam 10-15 cm, mencacah dan membuang gulmanya
serta mencampur tanah tersebut dengan pupuk kandang.
2. Membuat
bedengan dengan ukuran 2 m x 3 m kemudian membuat jarak tanam, untuk jagung 25
cm x 75 cm dan untuk kacang tanah 25 cm x 25 cm menggunakan mal jarak dan tugal
sedalam 2-3 cm.
3. Memberi
furadan tiap lubang, menutup tipis dengan tanah.
4. Memasukkan
benih jagung dan kacang tanah 2 biji tiap satu lubang pada pola yang telah
dibuat sebelumnya kemudia menutup lubang tersebut dengan tanah kembali.
5. Memberi
label atau nama kelompok pada bedengan.
6. Melakukan
pemeliharaan tanaman meliputi:
a. Pemupukan,
melakukan pemupukan setelah tanam menggunakan pupuk NPK.
b. Penyulaman.
c. Penyiangan.
d. Pembumbunan.
e. Penyiraman.
F. Hasil
pengamatan dan Pembahasan
1. Pengamatan
Pertumbuhan Tanaman Jagung
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Jagung
Sampel
|
Jumlah
Tongkol
|
Tinggi
Tanaman (cm)
|
Jumlah Daun
|
Berat Basah
(kg)
|
Berat Kering
(kg)
|
Kadar air (%)
|
1
|
1
|
238
|
12
|
1
|
0,5
|
50
|
2
|
1
|
213
|
10
|
0,5
|
0,25
|
50
|
3
|
1
|
247
|
13
|
1
|
0,15
|
85
|
Rata-rata
|
1
|
232,67
|
11
|
0,83
|
0,3
|
61,67
|
2. Perhitungan
Kadar Air Tanaman Jagung
a. Sampe
l =
x 100%
=
x 100%
= 50 %
b. Sampe
2 =
x 100%
=
x 100%
= 50 %
c. Sampe
3 =
x 100%
=
x 100%
= 85 %
3. Pengamatan
Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Tanah
Sampel
|
Jumlah Polong
|
Tinggi
Tanaman (cm)
|
Berat Basah
(gram)
|
Berat Kering
(gram)
|
Kadar air ( % )
|
1
|
18
|
53
|
100
|
45
|
55
|
2
|
24
|
65
|
150
|
71
|
79
|
3
|
13
|
63
|
150
|
44
|
106
|
4
|
16
|
57,5
|
100
|
53
|
47
|
5
|
10
|
54
|
100
|
60
|
40
|
Rata-rata
|
16,2
|
58,5
|
120
|
54,6
|
65,4
|
4. Perhitungan
Kadar Air Tanaman Jagung
a. Sampel l =
x 100%
=
x 100%
= 55 %
b. Sampel 2 =
x 100%
=
x 100%
= 79 %
c. Sampel
3 =
x 100%
=
x 100%
= 106 %
d. Sampel
4 =
x 100%
=
x 100%
=
47 %
e. Sampel
5 =
x 100%
=
x 100%
=
40 %
Berdasarkan hasil pengamatan budidaya tumpang sari
jagung dan kacang tanah didapati data rata-rata jumlah tongkol tanaman jagung 1
buah , rata-rata tinggi tanaman 232,67 cm , jumlah daun 11, berat basah 0,83 kg,
berat kering 0,3 kg, rata-rata kadar air tanaman jagung sebesar 61,67
% dan pada tanaman kacang tanah rata-rata jumlah polong 16,2 buah, tinggi
tanaman 58,5 cm, berat basah 120 gram
dan berat kering 54,6 gram dan hasil fotosintesis sampel 1 tumpang sari jagung
sebesar 0,5 kg dan tumpang sari kacang tanah 55 gram, sampel 2 tumpang sari
jagung sebesar 0,25 kg dan tumpang sari kacang tanah 28 gram, sampel 3 tumpang
sari jagung sebesar 0,85 kg dan tumpang sari kacang tanah 56 gram, sampel 4 tumpang sari kacang tanah 47 gram,
sampel 5 tumpang sari kacang tanah 40 gram, rata-rata
kadar air tanaman kacang hijau sebesar 65,4 %. Hal ini
disebabkan karena sistem tumpangsari antara jagung dengan kacang tanah memberikan pengaruh
positif terhadap produksi jagung, karena tanaman jagung memperoleh manfaat dari
ketersediaan hara terutama unsur N dari kacang-kacangan. Sistem tumpangsari
lebih menguntungkan daripada monokultur,
hal ini ditunjukkan
dengan nilai NKL tumpangsari lebih dari 1.
Ada
beberapa tanaman yang mati, yang disebabkan karna hama uret . Hama banyak menyerang pada awal musim
hujan. Larva
menyerang bagian perakaran. Gejala serangan hama ini adalah tanaman layu, rebah
dan mati karena perakarannya rusak.
G. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan diatas dapat
disimpulkan bahwa tumpang sari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis
tanaman pada lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam
barisan-barisan tanaman. pada tumpang sari jagung dan kacang tanah ditanam pada
satu lahan yang sama dan memiliki pertumbuhan yang lumayan baik karena adanya
perbedaan diantara kedua jenis tanaman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar