Rabu, 18 April 2018

laporan teknik budidaya semusim Tumpang Sari



BAB III
BUDIDAYA TUMPANG SARI JAGUNG & KACANG TANAH

A.      Waktu Pelaksanaan Praktikum
Hari      : Selasa
Tangga  : 21 Februari 2017
Waktu   : pukul 10.00 WIB s.dselesai
Tempat  : Kebun Percobaan Wedomartani,Ngemplak, Sleman,Yogyakarta.

B.       Tujuan
Mempelajari budidaya tanaman jagung dan kacang tanah secara tumpangsari.

C.      Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena digunakan oleh manusia untuk bercocok tanam, berternak, berkebun, tempat tinggal dan melakukan usaha lainnya. Namun peranan tanah sebagai media bercocok tanah berangsur-angsur meluruh karena alih fungsi lahan menjadi tempat tinggal karena jumlah penduduk yang semakin banyak. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kebutuhan terhadap bahan pangan juga terus meningkat.
Teknologi budidaya yang belum optimal dan penurunan luas lahan pertanian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman pangan di Indonesia. Untuk tetap mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia, petani menyikapinya dengan tumpangsari. Tumpangsari yaitu penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan dan waktu yang sama. Tumpangsari merupakan salah satu bentuk program intensifikasi pertanian alternatif yang tepat untuk melipatgandakan hasil pertanian. Dengan ini, tidak hanya menghasilkan satu jenis tanaman saja sekali panen. Tumpangsari selain pengoptimalan pemanfaatan lahan juga meminimalisir kegagalan panen.

2.      Tinjauan pustaka
Polikultur berasal dari kata poly dan culture. Poly berarti banyak dan culture berarti pengolahan. Jadi, pola tanam polikultur adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan pertanian dalam waktu satu tahun. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman ini bisa dalam satu waktu atau juga bisa dalam beberapa waktu tetapi dalam satu tahun. Dalam satu waktu contohnya adalah penanaman jagung bersamaan dengan kacang tanah dalam satu lahan dalam satu waktu tanam. Dalam beberapa waktu misalnya penanaman padi pada musim pertama kemudian dilanjutkan penanaman jagung pada musim kedua. 
Efisiensi penggunaan lahan juga digunakan sebagai alasan untuk bertanam secara polikultur. Pada komoditas tanaman yang jarak tanamnya renggang, masih ada ruang-ruang kosong diantara baris pertanaman yang belum termanfaatkan. Polikultur merupakan usaha untuk memanfaatkan tanah-tanah kosong tersebut (Adzani, 2014).
Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Dalam kepustakaan, hal ini dikenal sebagai double-cropping.Penanaman yang dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang gilir (relay cropping).
Kelebihan dari tumpangsari yaitu mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), menambah kesuburan tanah,siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus dan memperoleh hasil panen yang beragam. penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam.
Kekurangan dari penanaman menggunakan sistem tumpangsari yaitu terjadi persaingan unsur hara antar tanaman dan pertumbuhannya saling menghambat, OPT banyak sehingga sulit dalam pengendaliannya(Aprilia, 2014).
Tanaman jagung dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam (Aprilia, 2014).
Kingdom             : Plantae
Devisi                 : Magnoliophyta
Kelas                   : Liliopsida
Sub kelas            : Commilinidae
Ordo                    : Poales
Family                 : Paceae
Genus                  : Zea
Spesies                : Zea mays L.
Morfologi tanaman jagung yaitu akar jagung tergolong akar serabut dapat tumbuh pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif. Batang jagung berbentuk  tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Daun jagung berbentuknya memanjang. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, dalam satu tanaman ,Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae, Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. sedangkan bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun, meskipun memiliki sejumlah bunga betina, Pada umumnya satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif, Buah Jagung yang siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Dan bunga jantan jagung memerlukan waktu 2-5 hari  untuk penyerbukan lebih cepat daripada bunga betinanya.
Tanaman kacang tanah dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam (Wahyu, 2014):
Kingdom             : Plantae
Divisi                  : Spermatophyta
Kelas                   : Dicotyledoneae
Ordo                   : Leguminales
Famili                  : Papilionaceae
Genus                  : Arachis
Spesies                : Arachis Hypogeae L.
Tanaman kacang tanah memiliki 3 bagian utama, yaitu daun, akar, dan batang. Sedangkan bagian organ reproduktif kacang tanah yaitu bunga, buah, dan biji.
Akibat hubungan simbiosis mutualisme antara tanaman kacang tanah dengan bakteri N. Rhizobium Sp. menyebabkan akar pada tanaman kacang tanah memiliki nodul atau berbintil.
Bentuk perakaran tanaman kacang tanah adalah akartunggang, dengan akar cabang tumbuh pada akar tunggang tersebut.Tanaman kacang tanah memiliki batang yang kerdil dan berbuku-buku. Pada mulanya batang tanaman kacang tanah tumbuh tunggal, namun selanjutnya akan tumbuh cabang-cabang. Secara umum, tanaman kacang tanah tumbuh tinggi sekitar 30-50 cm, namun bisa lebih tinggi lagi sesuai dengan jenis dari kacang tanah tersebut.
Daun yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah ini berbentuk daun majemuk dengan bersirip genap, dan terdiri dari 4 anak dengan bentuk bulat, oval, maupun agak lancip. Selain itu, bunga yang dimiliki oleh tanaman kacang tanah berbentuk seperti kupu-kupu dengan warna agak kekuningan.
Tanaman kacang tanah yang berumur 4 hingga 6 minggu setelah ditanam, memasuki tahap berbunga.Malam hari merupakan waktu bagi bunga kacang tanah untuk berbunga, bunga kacang tanah mekar selama 24 jam, setelah itu bunga akan kembali layu dan berguguran.Polong pada tanaman kacang tanah berwarna putih kecoklatan dengan cangkang yang keras, setiap polong pada kacang tanah memiliki 1 hingga 4 biji.
Pembentukan polong pada kacang tanah terjadi setelah masa pembuahan, bakal buah tersebut tumbuh secara memanjang, hal ini disebut sebagai ginopor. Ginopor merupakan tangkai polong pada kacang tanah yang terbentuk di udara, sedangkan di dalam tanah terbentuk polong.Selain itu biji yang dimiliki oleh kacang tanah berbentuk bulat atau lonjong, dengan terbungkus oleh suatu lapisan tipis berwarna putih dan juga merah. Secara umum, pembudidayaan kacang tanah dibagi menjadi dua tipe sesuai dengan bentuk atau letak cabang lateral dari tanaman kacang tanah tersebut, yaitu tipe menjalar dan tipe tegak lurus (Zahara, 2012).

D.       Alat dan Bahan
1.         Alat
a.        Mal jarak
b.     Cangkul
c.      Tugal
d.     Label
2.         Bahan
a.       Benih jagung
b.       Benih kacang tanah
c.      Pupuk NPK
d.     Pupuk kandang sapi
e.      Furadan



E.       Metode Kerja
1.      Mengolah tanah dengan cara mencangkul sedalam 10-15 cm, mencacah dan membuang gulmanya serta mencampur tanah tersebut dengan pupuk kandang.
2.      Membuat bedengan dengan ukuran 2 m x 3 m kemudian membuat jarak tanam, untuk jagung 25 cm x 75 cm dan untuk kacang tanah 25 cm x 25 cm menggunakan mal jarak dan tugal sedalam 2-3 cm.
3.      Memberi furadan tiap lubang, menutup tipis dengan tanah.
4.      Memasukkan benih jagung dan kacang tanah 2 biji tiap satu lubang pada pola yang telah dibuat sebelumnya kemudia menutup lubang tersebut dengan tanah kembali.
5.      Memberi label atau nama kelompok pada bedengan.
6.      Melakukan pemeliharaan tanaman meliputi:
a.       Pemupukan, melakukan pemupukan setelah tanam menggunakan pupuk NPK.
b.      Penyulaman.
c.       Penyiangan.
d.      Pembumbunan.
e.       Penyiraman.

F.       Hasil pengamatan dan Pembahasan
1.      Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Jagung
       Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Jagung
Sampel
Jumlah Tongkol
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun
Berat Basah (kg)
Berat Kering (kg)
Kadar air (%)
1
1
238
12
1
0,5
50
2
1
213
10
0,5
0,25
50
3
1
247
13
1
0,15
85
Rata-rata
1
232,67
11
0,83
0,3
61,67

2.      Perhitungan Kadar Air Tanaman Jagung
a.       Sampe l  =  x 100%
          =   x 100%
          = 50 %
b.      Sampe 2  =  x 100%
           =   x 100%
           = 50 %
c.       Sampe 3  =  x 100%
           =   x 100%
           = 85 %
3.      Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kacang Tanah
Sampel
Jumlah Polong
Tinggi Tanaman (cm)
Berat Basah (gram)
Berat Kering (gram)
Kadar air ( % )
1
18
53
100
45
55
2
24
65
150
71
79
3
13
63
150
44
106
4
16
57,5
100
53
47
5
10
54
100
60
40
Rata-rata
16,2
58,5
120
54,6
65,4

4.      Perhitungan Kadar Air Tanaman Jagung
a.       Sampel  l   =  x 100%
             =   x 100%
             = 55 %
b.      Sampel  2  =  x 100%
             =   x 100%
             = 79 %
c.       Sampel 3     =  x 100%
        =   x 100%
        = 106 %
d.      Sampel 4     =  x 100%
        =   x 100%
        =  47 %
e.       Sampel 5     =  x 100%
        =   x 100%
        =  40 %
Berdasarkan hasil pengamatan budidaya tumpang sari jagung dan kacang tanah didapati data rata-rata jumlah tongkol tanaman jagung 1 buah , rata-rata tinggi tanaman 232,67 cm , jumlah daun 11, berat basah 0,83 kg, berat kering 0,3 kg, rata-rata kadar air tanaman jagung sebesar 61,67 % dan pada tanaman kacang tanah  rata-rata jumlah polong 16,2 buah, tinggi tanaman 58,5 cm, berat basah  120 gram dan berat kering 54,6 gram dan hasil fotosintesis sampel 1 tumpang sari jagung sebesar 0,5 kg dan tumpang sari kacang tanah 55 gram, sampel 2 tumpang sari jagung sebesar 0,25 kg dan tumpang sari kacang tanah 28 gram, sampel 3 tumpang sari jagung sebesar 0,85 kg dan tumpang sari kacang tanah 56 gram,  sampel 4 tumpang sari kacang tanah 47 gram, sampel 5 tumpang sari kacang tanah 40 gram, rata-rata kadar air tanaman kacang hijau sebesar 65,4 %.  Hal ini disebabkan karena sistem tumpangsari antara jagung  dengan kacang tanah memberikan pengaruh positif terhadap produksi jagung, karena tanaman jagung memperoleh manfaat dari ketersediaan hara terutama unsur N dari kacang-kacangan. Sistem tumpangsari lebih menguntungkan daripada monokultur,  hal ini ditunjukkan dengan nilai NKL tumpangsari lebih dari 1.
Ada beberapa tanaman yang mati, yang disebabkan karna hama  uret . Hama banyak menyerang pada awal musim hujan. Larva menyerang bagian perakaran. Gejala serangan hama ini adalah tanaman layu, rebah dan mati karena perakarannya rusak.

G.    Kesimpulan
Berdasarkan  hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa tumpang sari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan tanaman. pada tumpang sari jagung dan kacang tanah ditanam pada satu lahan yang sama dan memiliki pertumbuhan yang lumayan baik karena adanya perbedaan diantara kedua jenis tanaman  tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar